Perjuangan Kabupaten Bengkalis dalam Mempertahankan Jengkal Demi Jengkal Teritorial NKRI Sabtu, 24/02/2024 | 22:19
Hebat riau. Com, JAKARTA - Pulau Bengkalis yang terletak di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau merupakan wilayah terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sejak beberapa tahun terakhir secara konsisten melakukan upaya untuk mempertahankan setiap jengkal terorial NKRI dalam menghadapi abrasi.
Kabupaten yang secara geografis berbatasan langsung dengan Selat Malaka, Singapura, dan Malaysia tersebut terancam kehilangan daratan akibat tergerus air laut sehingga jika dibiarkan tanpa penanganan, maka hal ini dapat berpengaruh terhadap ZEE Indonesia. Sebagai wilayah terluar, Bengkalis merupakan pintu kedaulatan Indonesia yang harus benar-benar dijaga dan diperhatikan.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Bengkalis, di bawah kepemimpinan Bupati Kasmarni berkomitmen untuk terus menjaga pulau yang juga menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Bengkalis, baik dari segi wilayah perbatasan, kesejahteraan masyarakat, pemerataan pembangunan, mengembangkan potensi lokal, hingga pelestarian lingkungan hidup.
Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis terus berupaya mengatasi berbagai persoalan yang terjadi di wilayahnya. Seperti permasalahan abrasi yang mengikis wilayah pesisir, baik yang terjadi di Pulau Bengkalis (Kecamatan Bengkalis-Bantan), Pulau Rupat, maupun daratan Sumatera di sejumlah desa di Kecamatan Bukit Batu dan Bandar Laksamana.
tersebut di antaranya Bantuan Keuangan Rp1 miliar satu Kecamatan, satu Desa, dan satu Kelurahan, kedua Pemberdayaan Perempuan Berdaya Keluarga Sejahtera, ketiga Beasiswa Pendidikan Khusus dan Berprestasi.
Keempat Akses Jaminan Sosial dan Kesehatan total bagi Masyarakat, kelima Optimalisasi Transportasi Pelayanan antar Pulau, keenam Menjadikan Wisma daerah sebagai Rumah Aspirasi, ketujuh Pelayanan Sistem Kependudukan Berbasis Online, dan kedelapan Stimulus Ekonomi dan Peningkatan Lapangan Pekerjaan.
Di kenal sebagai kabupaten kepulauan, Bengkalis juga memiliki potensi unggulan di bidan perkebunan sepreti kelapa, sawit, karet, cokelat, buah pinang, dan lainnya. Selain itu, kabupaten yang berada berbatasan dengan Selat Malaka itu juga memiliki potensi huta hampir 500 ribu hektar dengan kekayaan hayati dan faunanya yang beragam.**Edi/bnb.