🏠 Home 💻 Versi Desktop ✍️ Redaksi
 


Jeritan Warga Rumbai Tergusur Tol Pekanbaru-Rengat: Mafia Tanah Diduga Dukung Perampasan Lahan!
Kamis, 17/07/2025 | 12:50


 

Hebatriau.com - PEKANBARU | Pembangunan Jalan Tol Lingkar Pekanbaru-Rengat yang seharusnya menjadi berkah pembangunan nasional kini menyisakan luka mendalam bagi rakyat kecil. Di wilayah Rumbai, Pekanbaru, proyek strategis nasional yang berada di bawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI melalui PPK Pengadaan Tanah Wilayah Pekanbaru justru menyulut kisah tragis perampasan lahan milik warga miskin.

Ferdinan, seorang warga lanjut usia pemilik sah tanah di kawasan Damai, Rumbai, harus berhadapan dengan jaringan mafia tanah yang diduga dilindungi oknum pejabat. Didampingi aparat kelurahan, camat, bahkan oknum pejabat BPN Kota Pekanbaru, Ferdinan merasa dipinggirkan dalam proses ganti rugi tanahnya yang kini sudah digunakan untuk pembangunan jalan tol.

Parahnya, dokumen tanah milik Ferdinan dan keluarganya yang sah secara hukum justru diabaikan. Pihak yang diduga tidak memiliki hak malah diakui sebagai pemilik lahan oleh PPK Kementerian PUPR. Proses pengusulan ganti rugi pun tidak menyentuh Ferdinan, sementara aparat RT hingga RW yang seharusnya menjadi garda awal perlindungan warga justru bungkam.

Slogan Menteri ATR/BPN AHY dan semangat Presiden Prabowo untuk memberantas mafia tanah kini dipertanyakan. Jika slogan "berantas mafia tanah" hanya menyentuh kalangan elite dan konglomerat, lalu di mana keadilan bagi rakyat kecil seperti Ferdinan?

"Hukum tajam ke bawah tumpul ke atas?"
Satgas Anti Mafia Tanah yang katanya sudah ada hingga tingkat kota/kabupaten pun tak terdengar gaungnya di Pekanbaru. Pengaduan sengketa ke Polda Riau telah dilayangkan, namun tidak kunjung ditindak. Surat resmi permohonan penyelesaian yang diajukan ke Ketua BPN Kota Pekanbaru pun telah dua minggu ‘diam membisu’ di atas meja, tanpa tindak lanjut.

Ferdinan hanya bisa menangis melihat tanah warisan keluarganya dicaplok dengan leluasa oleh mereka yang punya kekuasaan, jabatan, dan jaringan. Ia berharap slogan dan janji pemerintah pusat tidak hanya jadi hiasan spanduk dan berita media. Harus ada tindakan nyata untuk rakyat kecil yang hari ini sedang dizalimi oleh mafia tanah dan pejabat korup.**(SHI GROUP)

 

 

 

 

Penulis : Aii

Editor    : Ptr

 





 
 
 
  Berita Lainnya :
  • CV. Pulau Seribu Desak Polres dan Kejari Kep. Mentawai Usut Dugaan Makelar Proyek Yang Bersembunyi di Balik Layar
  • Pemdes Teluk Lancar  Laksanakan Musrenbangdes Mengenai Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDES) Tahun 2026 dan DU RKP 2027
  • Junjung tinggi sportifitas Jalin Erat Silaturahmi Antar RT se-Desa Kelebuk
  • Jumat Berkah: FSPKSI Kota Pekanbaru Kokohkan Silaturahmi dengan Berbagi Makanan
  • Reshuffle Kabinet: Membaca Arah Baru Pemerintahan Prabowo–Gibran
  • Disdukcapil Bengkalis Gesa Perekaman KTP El Melalui Jebol Master dan Go to Scool
  • Mahasiswa Riau Desak Sekda Baru Buka Dialog: Jangan Tunggu Demo Dulu!
  • Polri Bersama Imigrasi dan TNI Tanam Kelapa, Dorong Kemandirian Pangan di Dumai
  • Lamban Usut Kasus DPRD, GEMMPAR Bawa Aksi Desak Kejari Tangkap Ida Yulita
  • Wakil Bupati Rokan Hilir Kunjungi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
  • Kepastian Hukum Ternodai: Skandal SOKSI Misbakhun dan Seruan Tokoh 66
  • Pemerintah Desa Sungai Batang Laksanakan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih Pada Peringatan HUT RI ke 80 Tahun 2025
  • Pemerintah Desa Sungai Batang Salurkan BLT DD Bulan Juli Tahun 2025
  • HUT ke-3 UMKM FPKB, Kuliner Khas Melayu Jadi Sorot
  • Wabup Rohil Tinjau Tapal Batas Sengketa Lahan dengan Rohul
 
Komentar Anda :
 
HOME | VERSI DESKTOP | REDAKSI

Copyright © 2015-2025 hebatriau.com | Tegas Berwibawa & Santun
All Rights Reserved