Kembangkan Wisata Sejarah dan Budaya, Jika dikelola Dengan Baik Bisa Menghasilkan Devisa. Objek Wisata Tambang Salido dan Gunung Emasnya, Bakal diKagumi Bangsa Eropa, Asia Selasa, 23/03/2021 | 12:42
Foto Idul Fitri, SH, Pemerhati Hukum dan Pemerintah serta lingkungan dari Sumbar
HabatRiau.com, PADANG — Objek wisata Tambang Emas Salido berjarak 2 Kilo meter dari Pusat kota Painan dan Tambang Emas Gunuang Harun (Harta Karun) diNagari Salido Sari Bulan Kecamatan IV jurai Kabupaten Pesisir selatan, bisa dijadi Ikon Wisata Sejarah (pertambangan logam mulia Bekas zaman kolonial belanda dan jepang) dan budaya Trdisional dan Asing.
Jika objek wisata Tambang Emas salido berikut Gunuang Emas (Gunuang Arun) dikembangan menjadi wisata utama, budaya dan sejarah, akan disenangi dan dikagumi oleh genarasi muda anak cucu dari bangsa eropa dan asia lainnya, terutama para anak cucu dari tentera jepang dan belanda yang dulu kakek atau neneknya pernah bekerja dibekas tambang kolonial milik Belanda dan jepang ini, kondisi bekas tambang ini masih berdiri kokoh dengan sejumlah gudang logistic dan kendaraan militer yang masih ada didalamnya juga rel - rel kereta tambang bawah tanah berikut dengan keretanya yang mulai lapuk karena dimakan usai.
Hal ini sejalan dengan rencana dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) mewacanakan akan mengganti tagline “Taste of Padang” yang menjadi tagline pariwisata Sumbar. Tagline yang ditetapkan pada 2018 lalu itu dinilai terlalu spesifik dan tidak mewakili Sumbar secara keseluruhan.
Kata Idul Fitri, SH Tokoh Muda yang juga Pemerhati Lingkungan, Hukum dan Pemerintahan dari Sumbar, ketika dihubungi wartawan suara hebat Indonesia, selasa pagi, 23 Maret 2021, dikantornya diPadang.
Hal senada juga disampaikan Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy usai meng- hadiri Focus Group Dis- cussion (FGD) Pengawasan UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan bersama Komite III DPD RI di HotelMercure, Senin (22/3).
“Saya punya ide untuk mengganti tagline pariwisata Sumbar. Kami akan adakan lomba kembali untuk mencari tagline baru pariwisata Sumbar,” ujarnya.
Menurut Audy, dengan memakai Padang membuat tagline tersebut menjadi terlalu spesifik. Tagline pariwisata Sumbar, menurutnya, harus mewakili Sumbar secara keseluruhan.Kendati demikian, menurutnya ide ini tetap harus didiskusikan secara lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait.
Audy juga mengungkapkan bahwa dirinya bersama Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, merancang berbagai program pengembangan pariwisata di Sumbar. Salah satunya, melalui program 100 hari kerja di kota dan kabupaten nantinya dan satu objek pariwisata internasional.
Semoga program ini memacu sektor pariwisata Sumbar kembali,”katanya.
Pemprov Sumbar juga mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk menghidupkan objek wisata unggulan di daerah masing- masing. Menurutnya, untuk konsep pengembangan pariwisata ke depan, Pemprov Sumbar harus berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota.
“Dengan kolaborasi dan sinergi ini, Pemprov Sumbar menawarkan untuk mendorong pemerintah kabupaten/kota mengembangkan pariwisata di daerah masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komite III DPD RI, Sylviana Murni pada kesempatan yang sama mengatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak pada terpuruknya sector pariwisata di Indonesia, termasuk Sumbar. Bahkan, ujarnya, diperkirakan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung akan naik jumlah pada tahun 2021 ini.
“Kita punya punya objek wisata andalan nasional , dengan komitmen seluruh kepala daerah, sektor pariwisata bisa kembali bangkit dan akan bisa mensejahterakan masyarakat,” kata. (Idul fitri, SH)